Kamis, 10 November 2011

Dan Sang Anak Mulai Bertanya (pertanyaan aurel yang sulit ku jawab)


Bapa, katakan kepadaku
Kenapa mereka yang seumuran bapa ada disana?
Memenuhi tiap instansi pemerintahan
Apakah mereka lebih sendiri sekolah?
Bapa,  katakan kepadaku
Kenapa bapa selalu dijalanan?
Membawa jimbet, gitar, kendaran tua dan
Berpaikaian seperti gembel.
Bernyanyi-nyanyi dengan semangat dan gegap gempita
Apakah benar hidup kita telah tak ada harapan lagi bapa?
Bapa , katakan kepadaku
Kapan aku bisa makan enak?
Apakah kita sudah tidak mampu lagi untuk
membeli daging?
Kenapa bapa?
Bapa , katakan kepadaku
Kenapa di bajumu tertulis kata anti
pengecut ?
Sedangkan tangan kirimu mengepal?
Akupun menjawab dengan perlahan
Anak ku, itulah jawaban dari semua
pertanyaanmu
Untuk de aurel bisa makan enak,
untuk de aurel bisa sekolah,
untuk kehidupan yang layak
Untuk itulah kita harus rajin belajar ,
 jangan malas-malas seperti bapa di waktu silam
& melawan Koruptor !!!!
Bapa dulu  Bersembunyi dari kenyataan yang
mungkin dilakukan oleh seorang pengecut.
Ya, pengecut…..
tapi kupikir apakah Tuhan pun pengecut
karena Ia selalu bersembunyi di langit
setelah apa yang diperbuat pada
makhlukNya di dunia ini
Kalau tidak
Mengapa Ia membiarkan kejahatan tetap terjadi di sini?
Gonggongan seekor anjing menyadarkanku dari
Prasangka-prasangka yang
Seharusnya tak kulontarkan pada Tuhan.
Aku bangkit dan berjalan
mengandenkan tangan Aurel
Keluar dari gubuk sepi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar